WEBINAR Nasiona HMPSl “Pendidikan Era Orba : Noktah Hitam Pendidikan di Indonesia"

Pendidikan di Indonesia selalu mengalami pembaharuan setiap beberapa periode. Di dalam suatu perubahan tersebut tentunya perlu dilakukan beberapa tahap sebelum diberlakukan di sekolah-sekolah. Dengan melalui tahap-tahap tertentu diharapkan sistem pendidikan yang dirancang dapat diterapkan dengan baik. Sehingga pendidikan dapat berjalan menjadi efektif dan efisien. Salah satu dari proses pembaharuan pendidikan adalah refleksi. Refleksi menjadi suatu tahap yang penting dalam melakukan pembaharuan pendidikan. Refleksi menjadi tahap awal setelah dilakukannya impementasi sistem. Di dalam implementasi terkadang terdapat beberapa kendala atau kekurangan yang terjadi. Kekurangan tersebut menjadi suatu refleksi dalam yang dipertimbangkan dalam pembentukan sistem berikutnya.
    Pendidikan era Orde Baru menjadi suatu sistem pendidikan yang fenomenal yang pernah diberlakukan di Indonesia. Dalam pelaksanaanya sistem pendidikan Era Orde Baru memiliki beberapa kelebihan. Diterapkannya sistem modul dan beberapa sistem yang memuat kemasyarakatan menjadikan sistem Orde Baru membuat siswa tidak hanya belajar di sekolah melainkan juga belajar di masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa noktah yang terjadi dalam penerapan sistem.
     Menanggapi adanya noktah dalam penerapan sistem pada masa Orde Baru, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, mengadakan WEBINAR Nasional pada tanggal 23 Oktober 2021. Pada kesempatan tersebut judul yang diunggah adalah “Pendidikan Era Orba : Noktah Hitam Pendidikan di Indonesia. Acara tersebut dibersamai oleh dua pembicara yaitu Dr. H. Anhar Gonggong dan Prof. Said Hamid Hasan M.A., Ph.D. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan refleksi terhadap sistem pendidikan yang diterapkan era orba. Sistem yang diberlakukan pada era tersebut membuat ruang gerak para pelajar sangatlah terbatas. Beberapa persoalan yang banyak terjadi adalah sulit untuk menghubungkan nurani dengan pikiran. Hal tersebut kemudian bermuara pada beberapa suara pelajar yang dikekang.
    WEBINAR Nasional dihadiri kurang lebih 250 peserta di seluruh Indonesia. Mengingat beberapa aspek yang terkadang terdapat kesulitan dalam akses Zoom sehingga acara juga dilaksanakan dengan media YouTube yang mana media tersebut sudah biasa digunakan oleh khalayak ramai. Sehingga akses peserta dalam mengikuti WEBINAR tidak menjadi kendala yang berarti. Acara juga dimoderatori oleh Ammarsila Mahardeka Hutama S.Pd yang mana dalam pembawaannya juga komunikatif sehingga diskusi terkesan lebih hidup. (lanang HMPS)