KULIAH UMUM PRODI ILMU SEJARAH BERSAMA DIREKTUR PENERBIT OMBAK

Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), kembali melaksanakan kuliah umum. Pada kuliah umum kali ini, Prodi Ilmu Sejarah mengundang Muhammad Nursam sebagai pembicara. Beliau merupakan pendiri dari Penerbit Ombak, salah satu penerbit tersohor yang ada di Yogyakarta, yang terkenal dengan buku-buku sejarahnya. Kegiatan kuliah umum ini berlangsung pada tanggal 3 Oktober 2019 dengan peserta wajib adalah mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah angkatan 2017, yang dimaksudkan sekaligus untuk menunjang perkuliahan Praktik Penelitian Sejarah. Namun, peserta bukan hanya dari mahasiswa angkatan 2017 saja, beberapa mahasiswa lintas angkatan Prodi Ilmu Sejarah juga antusias untuk mengikuti kuliah umum ini.
Kuliah umum kali ini bertemakan “Penulisan Sejarah dan Dunia Penerbitan”, orang yang akrab dipanggil Pak Nursam ini menjelaskan dengan menarik mengenai penulisan sejarah. Beliau menjelaskan bahwa penulisan sejarah tidaklah sempit pembahasannya, namun memiliki ruang lingkup yang luas dan beragam. Selain itu, Pak Nursam juga menjelaskan bahwa ada banyak tema penulisan sejarah yang masih belum diangkat. Bahkan kebanyakan dari tema yang belum diangkat ini memiliki keunikan misalnya saja tema tentang kuliner, sejarah kampung, dan juga sejarah keluarga. Hal ini memberikan sebuah semangat baru dan pandangan baru bagi mahasiswa Prodi Ilmu Searah dalam menulis sejarah. 
Selain menerangkan tentang penulisan sejarah, Pak Nursam juga menerangkan mengenai dunia penerbitan. Beliau menjelaskan bahwa pada saat ini dunia penerbitan mengalami kemerosotan yang cukup tajam. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya oknum yang membajak buku-buku dari para penerbit. Bukan hanya dari Penerbit Ombak saja yang dirugikan dengan adanya pembajakan buku, banyak penerbit yang juga merasa dirugikan. Kerugian ini lebih parah lagi ketika buku-buku hasil terjemahan juga di bajak. Hal inilah yang kemudian membuat para penerbit malas dalam menerbitkan buku. 
Pada penghujung acara, Pak Nursam menyampaikan mengenai beberapa hal, salah satunya adalah penulisan sejarah itu menarik dan juga asik. Beliau juga berkata bahwa peluang bagi mahasiswa terutama mahasiswa Ilmu Sejarah dalam menulis itu besar. Maka dari itu, beliau berharap mahasiswa ilmu sejarah haruslah mampu menulis entah itu sebatas catatan harian ataupun karya kecil seperti deskripsi dan essay. Sebelum beliau mengundurkan diri, beliau memberikan sebuah penawaran untuk membuka kelas kepenulisan bersama dengan Penerbit Ombak kapanpun itu bagi mahasiswa Ilmu Sejarah dan bagi yang ingin belajar menulis karya ilmiah. Selain itu, beliau juga siap menerbitkan buku dari mahasiswa-mahasiswa yang menulis. Namun, tentunya hal ini dilihat dari temanya apakah menarik atau tidaknya tema tersebut. (Zaki)